Rabu, 14 Maret 2012

Mengapa pijat sangat bermanfaat ?

Apabila kepala anda secara tidak sengaja membentur sesuatu dan terasa sangat sakit, apa yang anda lakukan? Secara refleks, tentu anda akan langsung mengusap secara perlahan daerah yang sakit tersebut, dan rasa sakit itu secara berangsur-angsur akan menghilang.

Apabila seorang bayi mungil terbangun dan menangis keras di tengah malam, apa yang akan dilakukan oleh sang ibu? Secara naluri sang ibu akan mendekap si bayi mungil dalam kehangatan pelukannya, dan kemudian mengusap lembut punggung dan kepalanya, dan si bayi pun akan merasa nyaman dan berhenti menangis.

Apabila anda melayat ke tempat teman dekat yang sedang berduka karena kehilangan orang yang tercinta, apa yang anda lakukan? Reaksi anda yang pertama adalah anda akan langsung memeluk teman dekat tersebut dengan agak kuat dalam waktu yang agak lama. Sungguh, orang yang berduka itu seperti mendapat kekuatan tambahan untuk menghadapi kedukaannya.

Ketiga hal tersebut di atas cukup untuk menggambarkan hal yang sama, yaitu kekuatan sentuhan yang akan menghasilkan keajaiban sentuhan.Pijat adalah seni untuk memelihara dan memulihkan kondisi kesehatan manusia dengan menggunakan kekuatan sentuhan yang selanjutnya akan menghasilkan keajaiban sentuhan. Karena itu, secara filosofis pijat itu dapat dipandang sebagai rancangan SANG PENCIPTA untuk digunakan manusia dalam hidupnya. Bukankah sentuhan itu merupakan bagian dari naluri manusia?

Pernahkah anda mengalami diare, muntaber, atau keracunan makanan? Berapa lama anda harus menderita, bagaimana penanganan medis yang anda alami, dan seberapa efektivitasnya? Yang dapat saya sampaikan, dalam menghadapi kasus yang sama, anda langsung mengalami kesembuhan setelah anda dipijat dengan tepat dan benar. Apakah saya tergolong manusia yang sakti? Sama sekali tidak. Saya hanya menggunakan kekuatan sentuhan yang selanjutnya akan menghasilkan keajaiban sentuhan tersebut.

Pada dasarnya, tidak ada makanan yang kita makan sehari-hari yang benar-benar steril, termasuk seperti yang dihidangkan kepada seorang Presiden. Begitu kontak dengan udara, maka jutaan mikroorganisme, termasuk yang sangat patogenik, akan mengkontaminasi makanan. Mengapa kita tidak secara otomatis jatuh sakit? Itu karena tubuh manusia mempunyai mekanisme alami yang begitu rumit dan sekaligus sangat efektif untuk mengatasi mikroorganisme patogen tersebut. Namun, karena berbagai sebab, mekanisme alami ini dapat terganggu, dan kita pun akan jatuh sakit. Yang saya lakukan dalam berbagai terapi hanyalah menstimulasi dengan pijatan, dengan cara yang tepat dan benar tentunya, sehingga mekanisme alami dalam tubuh pasien itu bekerja secara optimal, yang selanjutnya secara maksimal akan memulihkan kondisi kesehatan pasien.

Secara sadar ataupun tidak, kita sering membiarkan mekanisme alami itu mengalami kerusakan. Paparan udara berpolusi berat, gaya hidup yang tidak sehat, makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya, rokok dan alkohol, dan sebagainya, sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Dalam terapi medis, puluhan dan bahkan ratusan jenis obat sudah menjadi pilihan dan keharusan untuk digunakan. Padahal, selain sering tidak memberi solusi yang memuaskan, efek samping obat sungguh mengerikan, terutama untuk jangka panjang. Saya percaya, hal-hal tersebut di atas mempunyai andil bagi menurunnya kondisi kesehatan kita secara umum, yang antara lain ditandai dengan rusaknya organ penting seperti ginjal dan hati yang berhubungan erat dengan proses netralisasi racun dalam tubuh.

Saya sangat meyakini, tubuh manusia itu tercipta dengan kelengkapan yang sangat luar biasa sempurna. Kalau kita merusaknya, sengaja ataupun tidak, itu mutlak karena kebodohan kita. Kalau saya tertarik untuk menekuni profesi saya, itu terdorong karena satu keyakinan, dengan penggalian yang terus-menerus, banyak hal-hal baru yang dapat dihasilkan dari kekuatan sentuhan yang dapat menghasilkan keajaiban sentuhan. Ingat, sentuhan itu merupakan bagian dari naluri manusia. Tubuh manusia itu tentu tahu apa yang terbaik yang dibutuhkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar