Rabu, 07 Maret 2012

Penyakit Autoimun Lebih Sering Menyerang Wanita Yang Produktrif


Penyakit autoimun yang menyerang seseorang biasanya lebih sulit untuk diobati. Tapi ternyata perempuan yang berada dalam usia produktif cenderung lebih rentan terkena penyakit autoimun.

"Wanita usia produktif adalah sasaran atau rentan terkena penyakit autoimun seperti artritis reumatoid dan lupus," ujar Prof Handono Kalim, MD dalam acara Diskusi Uji Klinis Pasien Artritis Reumatoid dengan Obat Tocilizumab di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (6/5/2011).

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun seharusnya menangkap benda asing dan menghancurkannya. Tapi pada orang yang memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh ini justru menyerang dirinya sendiri.

Prof Handono menuturkan fungsi sel di tubuh dipengaruhi oleh hormon yang salah satunya adalah hormon estrogen yang banyak terdapat pada perempuan. Kondisi ini yang membuat perempuan rentan.

"Sedangkan pada usia produktif, kadar hormon estrogen cenderung sedang berada di puncaknya atau tinggi, sehingga perempuan yang berada di usia produktif cenderung lebih rentan," ujar guru besar FK Universitas Brawijaya ini.

Lupus merupakan penyakit autoimun yang kronik atau menahun. Lupus juga sering disebut dengan penyakit seribu wajah karena gejala yang muncul menyerupai penyakit lain (mimikri). Selain itu penyakit ini juga bisa menyerang seluruh organ tubuh.

Sedangkan artritis reumatoid adalah salah satu bentuk penyakit autoimun yang paling umum dan ditandai dengan peradangan kronis pada sendi-sendi. Penyakit ini bersifat jangka panjang dan kronis serta bisa menimbulkan komplikasi di berbagai organ tubuh.

Penyakit autoimun yang menyerang seseorang sebaiknya dideteksi lebih dini dan segera ditangani sehingga mencegah komplikasi pada bagian tubuh lain serta bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu pengetahuan mengenai penyakit autoimun seperti artritis reumatoid ini juga harus ditingkatkan.

1 komentar:

  1. Sekedar sharing, siapa tahu banyak yang membutuhkan. Istri saya pernah menderita Rheumatoid Arthritsis (RA) selama 2 tahun. RA adalah salah satu bentuk penyakit autoimun, dimana kekebalan tubuh (antibodi) yang seharusnya melindungi tubuh, malah menyerang tubuh kita sendiri. Selama 2 tahun itu berobat ke RS. Namun karena belum ada obatnya, maka hanya dikasih obat sekedar untuk pengendalian saja. Kalau pas lagi kambuh (flare), saya sangat iba dan ikut kasihan merasakannya. Semua persendiannya meradang kemerahan, nyeri, demam tinggi, tubuhnya bengkak, kaki mengalami edema (penumpukan cairan), disertai muncul bercak2 kemerahan di kulit kakinya. Saya berusaha menemukan ”obat”nya. Alhamdiulillah. tak sengaja saya menemukan informasi dihttp://www.transferfactorresearch.com dan mulai secara rutin mengkonsumsinya. Kini istri saya sudah sehat, segar bugar, dan kembali normal seperti sedia kala. Semoga informasi ini bermanfaat. Molekul pintar tersebut juga telah berhasil menyembuhkan berbagai penyakit autoimun lainnya seperti Lupus, Systemic Schlerosis, Antiphospholipid Syndrome, Myastenia Gravis, Alergi, Diabetes, Autism, bahkan dikabarkan juga mampu menyembuhkan HIV-AIDS, dll. Sebagai ungkapan syukurnya, kami menyediakan diri untuk berbagi pengalaman dan bisa dihubungi di 0811 2829 44 atau datang langsung ke rumah kami : Yahya Firsad, Jl. Wonosari Km 8 Perum Cepoko Indah Blok C-07 Yogyakarta).

    BalasHapus